PENTINGNYA MODERASI BERAGAMA UNTUK MENCIPTAKAN GENERASI MUDA TOLERAN
Nama
Anggota Kelompok 5
1.
M. Nashihul Mukminin
2.
Mohammad Salman Alfarisi
3.
Muchammad Andis Setiawan
4.
Muhammad Nadhil Mawardi
5.
Muhammad Rakha Pinanggala
Hai
Sobat Millenial!
Sebelumnya,
tau gak sih kalian tentang “Moderasi Beragama”?
Nah, pas banget nih kalau kalian belum tau, karena di blog ini Kelompok 5 melalui proyek Mata Kuliah (MK) Pendidikan Kwarganegaraan Offering E22 Universitas Negeri Malang akan menjelaskan tentang Moderasi Beragama. Yuk simak lebih lanjut sampai selesai agar tidak terjadi kesalahfahaman!
Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman
suku, agama, ras, kebudayaan, dan sebagainya. Hal tersebut tidak heran jika
banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki kebudayaan dengan ciri khas
masing-masing. Sama halnya dengan agama, mereka juga memiliki agama yang
berbeda-beda sesuai dengan kepercayaan dan keyakinannya masing-masing. Meskipun
warga negara Indonesia memiliki perbedaan sesuai dengan ciri khas
masing-masing, tetapi persatuan dan kesatuan tetap terjalin dengan baik. Hal
tersebut sudah ditetapkan pada semboyan bangsa Indonesia yang berbunyi
“Bhinneka Tunggal Ika (Berbeda-beda tetapi tetap satu jua)” yang artinya walau
masyarakat Indonesia berasal dari suku, agama dan ras yang berbeda, tetapi
tetap satu dalam persatuan dan kesatuan sebagai Bangsa Indonesia.
Seiring dengan perkembangan teknologi, terdapat
banyak hal-hal yang dapat menyebabkan perpecahan suatu bangsa, sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya disentegrasi bangsa. Disintegrasi bangsa adalah sebuah keadaan
di mana tidak bersatu padu dan menghilangnya keutuhan atau persatuan suatu
bangsa yang akan menyebabkan perpecahan. Intoleransi merupakan suatu sikap yang
dapat menyebabkan perpecahan suatu bangsa. Saat ini banyak terjadi di kalangan
generasi muda yang bersikap Intoleransi. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya
kejadian-kejadian yang mencerminkan sikap intoleransi, seperti rasisme,
sukuisme, primodalisme, bahkan ekstrimisme baik secara langsung atau melalui media/jejaring
sosial. Adapun penjelasannya sebagai berikut.
- Rasisme
Dalam KBBI, rasisme adalah paham atau kepercayaan
yang menyatakan bahwa perbedaan biologis ras manusia menentukan pencapaian
budaya atau individu atau dapat dikatakan suatu ras tertentu lebih superior dan
memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya.
- Sukuisme
Dalam KBBI Sukuisme adalah paham yang
mengagung-agungkan suku bangsa sendiri dan tidak menghargai suku bangsa lain.
- Primodalisme
Dalam KBBI Primodalisme merupakan paham yang
memandang daerah asalnya lebih baik dari daerah lain atau dapat diartikan
sebagai pandangan yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik
tradisi, adat istiadat, kepercayaan, dan sebagainya.
- Ekstrimisme
Dalam KBBI, ekstrimisme adalah paham atau keyakinan
yang sangat kuat terhadap suatu pandangan yang melampaui batas kewajaran dan
bertentangan dengan hukum yang berlaku.
Dengan
adanya hal tersebut, seharusnya perlu menjadi perhatian khusus bagi masyarakat
Indonesia, karena dapat mengancam integrasi nasional. Oleh karena itu, Moderasi
Beragama sangatlah penting untuk ditekankan dan dipahami betul bagi warga
negara Indonesia khususnya generasi muda millenial agar dapat menjadi generasi
muda beragama yang toleran dan mampu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) sampai kapanpun.
Moderasi beragama merupakan suatu
sikap atau cara pandang perilaku beragama yang moderat, toleran, menghargai
perbedaan, dan selalu mengutamakan kemaslahatan bersama. Hal tersebut juga
dapat diartikan sebagai menilai secara utuh, adil, proposional, dan tidak
berlebihan ketika bertindak dalam segala sesuatunya. Adapun 4 indikator dalam
menerapkan nilai-nilai Moderasi Beragama sebagai berikut.
- Bersikap Toleransi
Toleransi adalah menghargai perbedaan tanpa
mencampuradukkan akidah. Dalam menyikapi perbedaan itu, umat beragama
diharuskan untuk saling menghargai satu dengan yang lainnya. Selain itu,
toleransi juga bisa diartikan sebagai sikap menghormati terhadap kegiatan
peribadatan di setiap umat beragama. Contoh kecilnya, semisal teman kita
seorang muslim yang sedang melakukan puasa ramadhan, kita sebagai non muslim
juga harus paham dalam menentukan sikap yang harus dilakukan. Contohnya, tidak
makan secara langsung di depan orang muslim dan sebagainya. Begitu pula
sebaliknya.
- Bersikap Akomodatif Terhadap Budaya
Lokal
Indonesia memiliki beragam agama
dan kebudayaan. Oleh karena itu, sikap kita sebagai umat beragama haruslah bisa
beradaptasi dengan budaya-budaya lokal yang ada dan tidak terlalu fanatisme
dalam beragama. Adapun salah satu semboyan Bung Karno yang mencerminkan
moderasi beragama adalah “Kalau jadi hindu jangan jadi orang India, kalau jadi
orang islam jangan jadi orang Arab, kalau kristen jangan jadi orang yahudi,
tetaplah jadi orang nusantara (Indonesia) dengan adat-budaya nusantara yang
kaya raya ini”.
- Menanamkan Rasa Cinta Tanah Air
Kita sebagai warga negara Indonesia
harus menanamkan rasa cinta tanah air, harus bangga akan keberagaman, harus
bangga akan perbedaan selama tidak menentang dasar-dasar negara Indonesia. Hal
tersebut bisa dilakukan dengan melestarikan adat istiadat dan budaya bangsa,
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, paham akan wawasan
kebangsaan, dan sebagainya. Supaya kelak nanti akan muncul bibit-bibit generasi
muda dengan semangat jiwa nasionalisme dan patriotisme.
- Bersikap Tawassuth
Maksud dari sikap tawasuth artinya
bersikap tidak memihak atau sebagai penengah atau bisa disebut tidak terlalu
keras (fundamentalis) dan tidak terlalu bebas (liberalisme). Contoh penerapan
sikap tawassuth adalah tidak membeda-bedakan golongan dalam berinteraksi dan
berkomunikasi, menjalin silaturahmi antar sesama agar tidak timbul pertikaian,
menerima pendapat orang lain yang tidak sepaham, menerima saran, masukan, dan
kritik membangun dari orang lain, menggunakan bahasa yang santun dan
menyejukkan saat berkomunikasi, dan bersikap toleransi terhadap segala
perbedaan yang ada.
Dalam memperkuat muatan Moderasi Beragama, terdapat 7
pesan dasar dari Kementrian Agama Republik Indonesia yang perlu diperhatikan
oleh generasi muda dalam menerapkan nilai-nilai Moderasi Beragama sebagai
berikut.
- Memajukan Kehidupan Umat Beragama
Diwujudkan dalam sikap hidup amanah, adil, serta
menebarkan kebajikan dan kasih sayang terhadap sesama manusia.
- Menjujung Tinggi Keadaban Mulia
Diwujudkan dengan menjadikan nilai-nilai moral
universal dan pokok ajaran sebagai pandangan hidup dengan tetap berpijak pada
jati diri Indonesia.
- Menghormati Harkat Martabat
Kemanusiaan
Diwujudkan dengan mengutamakan sikap memanusiakan
manusia atas dasar kesetaraan hak dan kewajiban warga negara baik laki-laki
ataupun perempuan demi kemaslahatan bersama.
- Memperkuat Nilai Moderat
Diwujudkan dengan mempromosikan dan mengejawantahkan
pengalaman, cara pandang, sikap, dan praktik keagamaan jalan tengah.
- Mewujudkan Perdamaian
Diwujudkan dengan menebarkan kebajikan dan
kedamaian, mengatasi konflik dengan prinsip adil dan berimbang, serta
berpedoman pada konstitusi.
- Menghargai Kemajemukan
Diwujudkan dengan menerima keberagaman sebagai
anugerah dan karenanya bersikap terbuka terhadap perbedaan.
- Menaati Komitmen Berbangsa
Diwujudkan dengan menjadikan konstitusi sebagai panduan
kehidupan umat beragama dalam berbangsa dan bernegara, serta menaati aturan
hukum dan kesepakatan bersama.
Dari
uraian penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sikap toleransi merupakan
sikap dasar yang harus dimiliki oleh generasi muda sebagai warga negara yang
kaya akan keberagaman. Dengan adanya sikap toleransi akan dapat mempertahankan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sampai kapanpun. Menteri
Keagamaan Fachrul Razi pernah mengatakan “Keberagaman perlu disyukuri, karena
keberagaman tidak diminta, melainkan pemberian Tuhan YME, bukan untuk ditawar
tapi diterima. Ditengah keberagaman, Indonesia masih berdiri kokoh, bersatu terus,
bergerak maju, mengejar negara-negara maju lainnya di dunia. Persatuan dan
kerukunan harus dirawat dan dijaga. Dengan moderasi beragama, umat rukun, dan
Indonesia akan maju”.
Nah gimana nih sob, penjelasan diatas. Sangat menarik
bukan? Yang tentunya kita sebagai generasi muda haruslah mengamalkan
nilai-nilai Moderasi Beragama dengan yang paling mudah adalah selalu bersikap
toleransi kapanpun, di manapun, dan dengan siapapun.
Jangan lupa share ke temen-temen kalian ya. Sekian
terima kasih, semoga blog ini memberikan manfaat untuk kalian semua.
~~~SALAM
KERUKUNAN SALAM TOLERANSI DAN SALAM SATU JUA~~~
Sumber Rujukan
https://www.kemenag.go.id/moderasi-beragama
https://kbbi.web.id/
Komentar
Posting Komentar